Manokwari – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi,M.A., Ph.D mengatakan bahwa Bintara Remaja Polda Papua Barat harus Menjadi generasi pemimpin yang memiliki karakter Pancasila. Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara Pidato Kebangsaan di acara Sekolah Polisi Negara bagi bintara polri afirmasi otsus T.A dan seluruh jajaran polisi di Manokwari,Papua Barat (24/01).
Dalam sambutannya, Prof. Yudian menekankan bahwa kita harus bersyukur diberikan kesempatan hidup di Indonesia terutama di papua yang disebut sebagai “surga indonesia ini”. Karena pentingnya peran bintara Polri merupakan pengayom masyarakat dan calon-calon pemimpin masa depan, diharapkan bekal ilmu yang didapat di sekolah bintara ini dapat menjadi sumber motivasi dalam mendharmabaktikan diri kepada keluarga,kampung halaman dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan sejak pertama kali Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945,dan disahkan tanggal 18 agustus 1945 hingga saat ini bukan hanya konsepsi ideologi semata.
“Pancasila merupakan pedoman yang sudah teruji. Kita harus berbangga karena kelebihan Pancasila sebagai penawar atas beragam kritik sosial masa lalu,Pancasila juga mendapat pengakuan dari dunia internasional sebagai ideologi inklusif sekaligus progresif.” ujar beliau.
Ia menambahkan Covid 19 belum berakhir dan sudah berdampak signifikan terhadap interaksi sosial,kehidupan ekonomi dan kesehatan Publik.Namun beliau yakin natura indonesia sebagai insan Pancasila yang mengedepankan semangat kerjasama gotong royong, dan bahu-membahu membuat langkah bersama demi mengatasi pandemi.
Selain itu beliau menegaskan aksi intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme merupakan tantanga tersendiri bagi Bangsa kita dan harus kita lawan. Budaya korupsi, penyalahgunaan narkoba, meluasnya keresahan sosial akibat berita hoaks juga harus ditanggulangi.Nilai-nilai Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki tanggung jawab sosial demi menciptakan masyarakat yang adil di era digital.
“Dengan nilai luhur yang digali dari tradisi sendiri ,Pancasila harus diwariskan ke generasi muda khususnya bintara Polri.Pewarisan ini bisa berupa pendidikan maupun aksi-aksi sosial” ujar beliau.
“Melalui pengaktualisasian Pancasila, Presiden Jokowi menjadikan agenda gerakan revolusi mental menjadi agenda utama dalam pembangunan karakter integritas, etos kerja dan semangat gotong royong, sebagaimana ditekankan dalam Perpes 87 tahun 2017. Dalam nilai integritas dibutuhkan konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan, dalam etos kerja dibutuhkan semangat kuat dalam bekerja,dalam gotong royong dibutuhkan solidaritas dan tolong menolong serta berorientasi rakyat.” jelas beliau.
Selain itu dalam Sambutan polda papua barat dalam rangka mewujdkan pembinaan bintara Polda Papua Barat 2021 menyatakan kegiatan pembinaan pelatihan ini memerlukan penanaman nasionalisme dan bintara remaja yang berwawasan kebangsaan pada tanah papua barat ini.
“Kami berharap bintara remaja ini menjadi pionir dalam menanamkan nilai luhur dalam mewujudkan perannya sebagai aparat dalam melindungi masyarakat. Pelaksanaan pembinaan di Polda ini berbeda dari yang lain karena ada nya integrasi terhadap nilai kearifan lokal dan tradisi yang berkembang di dalam kebudayaan papua barat. Kearifan yang terkenal di papua barat ini terkait dengan toleransi dan sudah menjadi ikon dalam tanah papua ini” ujar beliau.
“Selain itu melibatkan keterpaduan antara pemerintah agama dan adat adalah tujuan dari terwujudnya kampus kebangsaan ini.” tambah beliau.
Mewujudkan Polda Papua Barat yang memiliki wawasan kebangsaan dan mewujudkan Pancasila yang sesuai dengan adat,menciptakan role model yang tangguh dalam semangat Pancasila ,serta mewujudkan generasi muda menjadi generasi pemimpin yang arif dalam melindungi masyarakat adalah tujuan utama dari pendidikan ini” tutup beliau.
Acara dilanjutkan dengan audiensi dengan Kapolda Papua Barat di Gedung Arfak ,Polda Papua Barat membahas tentang persatuan papua Barat.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala SPN Papua Barat,Kapolda Papua Barat,Plt Sekretaris Utama BPIP,Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Deputi hubungan antar lembaga,sosialisasi komunikasi dan jaringan BPIP,direktur hubungan antar lembaga,direktur pengendalian,direktur standaridasi materi formal nonformal dan informal,direktur perencanaan dan kerjasama pendidikan dan pelatihan BPIP.