JAKARTA – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf telah resmi mengumumkan susunan pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027, Sabtu (12/2/2021).
Sejumlah tokoh dari berbagai partai politik pun masuk dalam jajaran pengurus.
Semisal dari PDIP, Golkar, PKB hingga PPP.
Terkait masuknya beragam politikus, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Nusron Wahid memberi tanggapannya.
Nusron menyebut, dalam kepengurusan ini, Ketua PBNU ingin memperlakukan seluruh partai politik sama alias equal treatment.
Hal itu juga melihat bahwa NU tetap membutuhkan relasi dari partai politik.
“Gus Yahya ingin istiqomah ingin konsisten menjaga jarak yang sama dengan partai politik dan tetap menghormati hubungan yang sama karena memang NU butuh partai politik,” kata Nusron, Sabtu (12/2/2022).
“PBNU ingin menjaga relasi yang sama, equal treatment dalam hal relasi antar NU dengan semua partai politik,” tambahnya.
Lanjutnya, Nusron mengatakan memang ada peraturan NU yang melarang pengurus PBNU merangkap jabatan pengurus harian partai politik.
Untuk itu, ia mengingatkan bagi politikus yang masuk jajaran pengurus PBNU, harus melepas jabatan di pengurus harian partai politik.