Pamekasan – Siapa tidak kenal dengan Ahmad Khozinudin, aktivis kondang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan mantan Direktur Pusat Kajian dan Bantuan Hukum (PKBH) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang saat ini aktif kembali menghidupkan semangat HTI.
Melalui FPI Ahmad Khozinudin menjanjikan kepada seluruh umat islam bahwa syariat islam dan khilafah adalah hal yang tepat untuk dilakukan agar negara Indonesia lepas dari belenggu oligarkhi. Bersama FPI Pamekasan KH. Ali Salim, Ahmad Khozinudin dan tokoh HTI lainnya seperti Prof Suteki dan Ismail Yusanto menyerukan menggabungkan kekuatannya untuk Indonesia yang lebih bersyariah di bawah konsep khilafah.
Dilibatkannya beberapa kiyai Madura ke dalam kegiatan MUDZAKARAH TOKOH DAN ULAMA MADURA dalam tajuk “101 TAHUN TANPA KHILAFAH” yang mengambil tema : “RUNTUHNYA PERADABAN BARAT DAN BANGKITNYA PERADABAN ISLAM” cukup mencengangkan ulama Madura. Beberapa kiyai sepuh bahkan tidak menyangka FPI Pamekasan ternyata berafiliasi dengan HTI untuk mendirikan khilafah dan mengganti Pancasila. Hal itu sangat bertentangan dengan ajaran para kiyai sepuh yang selalu mengedepankan dan mengajarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan pondasi bangsa Indonesia.