JAKARTA – Pemuda Asia Afrika Rahman Patur mengapresiasi kegiatan Konferensi Mahasiswa Papua bertema “Operasi Damai Cartensz, Solusi Perdamaian” yang diselenggarakan oleh Polda Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).
Menurut Rahman, kegiatan hari ini adalah sebuah satu langkah yang baik oleh negara dalam hal mewujudkan satu perdamaian dalam bingkai NKRI.
“Ini menurut saya langkah luar biasa oleh negara dan TNI-Polri,” tegas Rahman.
Dikatakannya, Orang Papua ini adalah orang yang baik-baik, dan berhati surga. Kata dia, hari ini langkah yang dilakukan oleh Negara dinilai luar biasa dan dilakukan langkah yang dingin, saling merangkul, saling pemahaman agar melakukan hal yang positif.
“Kita tidak bisa bilang Papua tidak sedang baik-baik saja. Kalau dilingkungan operasi Cartensz ini sebetulnya teman-teman paham. Kita harus punya tanggung jawab itu, bukan untuk penyelesaian masalah dan perdamaian, tapi peran kita semua sebagai penerus Papua kedepan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua,” jelasnya.
Rahman berharap peran semua pihak terutama pemuda dan mahasiswa ikut berkontribusi membantu pihak keamanan sehingga bisa mewujudkan perdamaian.
“Saya sangat ingin bisa bersama-sama teman-teman untuk mewujudkan perdamaian di Papua. Tidak bisa lepas tangan oleh pihak keamanan untuk menyelesaikan masalah Papua,” paparnya.
“Banyak hal yang kita perankan dari sisi pemuda dan mahasiswa. Disamping bentuk kegiatan ini juga sebagai bentuk perwujudan kedamaian. Perlu satu gagasan besar untuk menjadi formula untuk menyelesaikan masalah ini,” tambah Rahman lagi.
Lebih lanjut, Rahman memuji terobosan Pemerintahan Jokowi yang sangat luar biasa melakukan pembangunan di bumi Cenderawasih. Dan Otsus Papua jilid 2 diharapkan bisa diperankan untuk generasi Papua terkhusus dalam hal pendidikan.
“Sehingga SDM Papua baik, dan bisa membangun Papua dengan ide dan gagasan kita. Kita mampu untuk bersaing secara sehat dari pengetahuan, pembangunan dan lainnya,” tuturnya.
Lebih jauh, Rahman kembali menegaskan bahwa Pemuda Papua tidak bisa membiarkan aparat bergerak sendiri untuk mewujudkan impian Papua Damai.
“Kita tidak bisa biarkan aparat bergerak sendiri, dan kita turut bergerak bersama sehingga impian papua damai agar bisa lebih terwujud,” tandasnya.