Nunukan – Persatuan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur ( PMNTT) Nunukan, menggelar kegiatan diskusi terkait Pekerja Migran Ilegal dan cegah perdagangan orang ke negara tetangga Malaysia.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua Yayasan Lembaga Komunikasi Masyarakat Migran, Bastian sebagai pemateri dan dari elemen organisasi mahasiswa yang berada di kabupaten Nunukan.
Dalam Diskusi tersebut, Bastian mengatakan bahwa di Kabupaten Nunukan sendiri di Pulau Sebatik terdapat dua titik pintu keluar masuknya para pekerja migran ilegal.
“Diduga ada oknum aparat juga yang ikut bermain, hal ini bukan tanpa alasan dikarenakan pintu keluar masuk khususnya di Sebatik begitu terdapat panjagaan ketat dari TNI-POLRI. Salah satunya di Ajikuning yang lebih tepatnya di patok 13 dan rumah dua negara,” tegas Bastian, 18/05/2022.
Dalam hal ini sudah bisa disimpulkan bahwa kegiatan tersebut sudah termasuk dalam indikasi perdagangan orang lantas dimana kah penerapan UU No.21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UU No. 18 Tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran.
“Apakah penerapan undang-undang ini sesuai dengan yang diharapkan atau hanya sebagai pajangan dan formalitas belaka,” katanya.
Bahkan, kata dia, undang-undang ini tidak efektif penerapannya di daerah perbatasan serta belum ada Perda yang menekankan dan mengatur tentang perdagangan orang dan pekerja migran ilegal jadi wajar saja jika aktivitas ini menjadi budaya dimasyarakat perbatasan.
Adapun point-point permasalah diatas yakni kurang efektif penerapan UU Tindak pidana perdagangan orang dan Perlindungan Pekerja Migran.
“Belum ada Perda yang mengatur mengenai permasalahan ini serta adanya permainan dan ikut serta dari oknum-oknum untuk memuluskan aktivitas ilegal ini,” tuturnya lagi.
Kata dia, aktivitas tindak pidana perdagangan orang dan Penyaluran Pekerja Migran Ilegal harus dituntaskan sampai keakar-akarnya dan mereka oknum-oknum yang ikut bermain harus dibersihkan serta pemerintah harus ikut andil dalam permasalahan ini dan jangan menutup mata seolah olah tidak tahu.