Jakarta – Dalam rangka ikut terlibat dalam proses politik yakni Pemilu Serentak 2024, kami pemuda-pemudi yang tergabung dalam IM Anies (Indonesian Millennial For Anies Baswedan) mendeklarasikan diri pada 14 Agustus 2024 bertempat di Hotel Sleeppz Senayan.
Kami berkomitmen dan terlibat aktif untuk mendukung dan mengantarkan Bapak Anies Rasyid Baswedan menjadi Presiden 2024-2029.
Nama millenial kami ambil karena kami sadar akan peranan millennial dan generasi Z yang pada pemilu 2024 mendominasi hingga 60% sebagai pemilih pada sirkulasi politik 5 tahunan tersebut.
Pada kesempatan ini kami juga mengadakan diskusi Millennial yang mengangkat Fenomena “Citayam Fashion Week dalam perspektif Kajian Kepemudaan dan Studi Ketersediaan Ruang Publik”
Hasil observasi dalam diskusi, kami menyimpulkan bahwa tak berlebihan jika tercipta “Citayam Fashion Week” Adalah keberhasilan ibu kota menyediakan transportasi murah, bentuk tata kota yang menawan, tersedia ruang perjumpaan, dan kota yang ramah bagi anak muda.
Bahkan fenomena ini dalam 6 minggu terakhir turut tertular ke berbagai kota.
Rasanya tak berlebihan jika menyebut Gubernur DKI memiliki peran dalam mewujudkan janji kampanye di masa pilkada 2017 yakni maju kotanya, bahagia warganya.
Ketua IM Anies, Oemar Hegaro menyebut pak Anies mampu menciptakan ruang antar kelas urban dan suburban, kalangan socialita, kalangan anak jaksel dan kalangan anak muda dari berbagai pinggir kota dapat membaur menjadi satu dalam ruang perjumpaan yang ramah terhadap anak muda.
Oemar Hegaro juga menyampaikan, walaupun banyak catatan terhadap Fenomena Citayam Fashion Week yang tak semua baik. Namun ia yakin hal ini dapat diteruskan oleh para penerus Pak Anies Baswedan nanti yang telah meninggalkan pondasi terhadap tersediannya ruang perjumpaan antar kelas, antar golongan, dan keakraban nasional bisa tumbuh subur di tempat ini.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Dr Yayat Supriatna yang juga berpendapat bahwa Pak Anies telah berhasil membangun Kota Maju yang tetap ramah terhadap anak muda dan berbagai kelas sosial.
Laurel Heydir pengamat kepemudaan yang juga hadir dalam acara diskusi juga berpendapat bahwa anak muda selalu butuh ruang eksistensi dan Ibu Kota tetap berhasil menciptakan ruang publik yang bahkan efeknya sampai ramai dibicarakan di ruang publik di dunia maya.
Diskusi ini juga turut dihadiri berbagai tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan berbagai stakeholder terkait. Rencananya diskusi millennial dari IM Anies ini akan rutin membahas isu-isu anak muda dan turut memberikan ruang literasi yang produktif bagi kaum millennial.
IM Anies