Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Willy Prakarsa mengaku kecewa dengan kelakuan Waketum Gerindra Fadli Zon. Padahal, Willy merupakan pemilih Prabowo saat Pilpres 2014.
“Saya kecewa dengan kelakuan Fadli Zon selama ini. Padahal sumpah demi Allah, saya beserta keluarga mencoblos Prabowo-Harta di TPS Cilenggang Serpong Tangerang Selatan. Banyak kok saksinya,” kata Willy, hari ini.
Kekecewaan pertama, kata Willy, saat kehadiran Fadli Zon yang setia mendampingi Ketua DPR Setya Novanto dalam sebuah acara politik Donald Trump melakukan sumpah kesetiaan untuk menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik kala itu. Dampaknya, kata dia, publik tanah air pun rame-rame memberikan kecaman.
“Kelakuannya ini sampai sekarang pasti masih tersimpan memori publik Indonesia. Dia beralasan apapun, hanya cuma selfie atau apa aja, publik Indonesia juga gak bakalan percaya. Ini bisa berdampak penurunan suara Bapak Prabowo nanti di Pilpres 2019,” tutur Willy.
Kelakuan lainnya, kata Willy, Fadli Zon lagi-lagi membuat suasana panas internal Gerindra dan publik tanah air karena ulahnya yang mati-matian membela Setya Novanto karena tersandung korupsi e-KTP.
“Panas internal Gerindra gara-gara ulahnya. Koleganya sendiri Arief Poyuono sampai menuntut Fadli Zon dihukum partai. Publik tanah air kembali melihat akrobatnya Fadli Zon, bisa berdampak lagi pada suara bapak Prabowo di 2019,” jelasnya.
Selain itu, kata Willy, kelakuan Fadli Zon yang nampak membabi buta memberikan kritikan ke Presiden kerap menaui sentimen negatif dan menjadi berbalik menyerangnya. Apalagi, lanjut dia, sebagai wakil rakyat Fadli Zon tidak mampu membuktikan hasil kinerja positif pada rakyat sejak masuk parlemen di DPR RI.
“Publik Indonesia ini sudah melek lho, kita tak ingin suara Gerindra anjlok dan pemilih putar haluan tak pilih Prabowo di Pilpres 2019. Semoga ini bisa jadi bahan evaluasi di internal Gerindra,” katanya.
Dia melanjutkan kelakuan Fadli Zon yang bela mati-matian Setnov bisa berpotensi merusak marwah partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
“Fadli Zon yang terkesan melindungi Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi bisa merusak marwah Partai Gerindra dan bisa membuat anjlok elektabilitas Prabowo dimata publik. Ini namanya zonk,” tandasnya.