Bengkulu – Penyaluran BBM jenis Bio Solar dan Pertalite saat ini menjadi sorotan di berbagai kalangan, termasuk di wilayah Bengkulu. Seiring dengan volume produk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang meningkat, sebetulnya PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya untuk menjaga agar besaran kuota penyaluran yang telah ditetapkan Pemerintah tidak terlampaui.
“Upaya itu salah satunya dilakukan melalui optimalisasi digitalisasi SPBU yakni menggunakan sistem pendaftaran pengguna BBM Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBT-JBKP), melalui platform MyPertamina,” ungkap Agus Kaharsa selaku pengusaha migas di Bengkulu.
Melalui aplikasi ini, segmen pengguna diharapkan dapat dimonitor dengan baik dan penyaluran kedua jenis BBM tersebut mejadi lebih tepat sasaran. Aplikasi ini juga digunakan untuk menyalurkan LPG bersubsidi kemasan 3 kg. Layaknya sebuah produk baru, hal itu tentu saja menimbulkan pro-kontra di masyarakat.
“Hadirnya aplikasi MyPertamina di tengah-tengah masyarakat juga menuai berbagai tanggapan, ada yang mendukung ada pula yang menolak. Namun yang pasti aplikasi tersebut bertujuan untuk mendistribusikan BBM pertalite dan biosolar agar dapat dinikmati oleh masyarakat yang memang seharusnya mendapatkannya,” sebut Agus yang juga pemilik SPBU dan SPPBE di wilayah Bengkulu.
Selain itu, Agus menjelaskan agar para pelaku usaha harus sebisa mungkin tidak bermain-main dengan distribusi BBM subsidi. Hal ini dikarenakan dapat ditindak secara hukum dan dikenakan pidana yang cukup berat.
“Oleh karenanya para pelaku usaha BBM dan gas agar seyogyanya mendukung pemerintah agar mendistribusikan BBM subsidi tepat sasaran sesuai dengan peraturan yang berlaku.” pungkasnya.