Jawa Tengah – Mencuatnya tudingan kecurangan Pemilihan Rektor UNS masa jabatan periode 2023-2028 masih belum usai, keterangan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MWA UNS, Profesor Hasan Fauzi, terkait tidak adanya pertemuan di Hotel Mercure sebelum hari pemilihan Rektor pada 11 November 2022, memantik pihak-pihak yang tadinya diam untuk bersuara.
“Tidak ada. Terkait yang saya sampaikan. Tiap anggota memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan ,” tegas Profesor Hasan ketika dimintai keterangan terkait ada tidaknya pertemuan di Hotel Mercure pada keterangan pers 22 November 2022 lalu.
Sebelumnya terungkap dari salah satu sumber terpercaya bahwa telah terjadi pertemuan di Hotel Mercure Solobaru pada 9-10 November 2022, dua dan satu hari sebelum pleno kedua yakni pada 11 November 2022 pagi yang memilih 3 Calon Rektor menjadi 1 Rektor terpilih. Pertemuan yang tidak mengundang seluruh anggota MWA UNS itu diketahui sampai larut malam sekitar jam 22.00 dan menghadirkan pasangan istri/suami dari masing-masing anggota MWA UNS yang hadir dengan menginap selama 2 malam.
Setelah informasi adanya pertemuan di Hotel Mercure tersebut, sumber terpercaya lain memberikan keterangan bahwa pertemuan serupa juga telah terjadi dengan pola yang hampir sama yaitu menjelang pleno pertama yakni pada 20 Oktober 2022 yang memilih 8 Calon Rektor menjadi 3 Calon Rektor.
Pertemuan yang dimaksud terjadi pada 19 Oktober 2022 dengan menginap di Hotel Adiwangsa Solo. Berdasarkan keterangan sumber terpercaya, pertemuan ini berupaya ditutupi oleh MWA UNS yang mengirimkan surat resmi kepada manajemen Hotel Adiwangsa untuk tidak membuka informasi terkait pertemuan tersebut kepada siapapun seolah-solah memang ada hal yang ingin ditutup-tutupi.
Munculnya berbagai informasi yang semula dibantah oleh Wakil Ketua MWA UNS, Profesor Hasan Fauzi, menimbulkan tanda tanya publik tentang apa yang sesungguhnya terjadi didalam proses penyelenggaraan dan pelaksanaan pemilihan Rektor UNS tersebut? Karena UNS adalah perguruan tinggi negeri yang bukan saja menjadi kebanggaan civitas akademika UNS saja, tapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat kota Solo, maka publik berhak mendapatkan jawaban yang jujur.