Bekasi – Bekasi sebagai salah satu kota penopang Jakarta memiliki penduduk dengan demografi beragam. Keragaman ini mau tidak mau menciptakan banyak dinamika baik antara masyarakat dengan pemerintah maupun diantara masyarakat sendiri. Di era digital dimana akses Informasi menjadi cepat dan mudah fenomena-fenomena seperti eksklusifisme, ujaran kebencian dan hoaks menjadi kenyataan yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat.
Hal ini menyebabkan banyak sekali kejadian dan gesekan antara kelompok masyarakat yang berbeda yang berpotensi memecah belah dan menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat. Nilai-nilai luhur Bangsa dan Negara melalui Pancasila dipandang perlahan makin jauh dan menghilang dari perilaku bermasyarakat dan karenanya hal tersebut menimbulkan keprihatinan dari berbagai kalangan.
Karena hal tersebut , pada Rabu 22 Desember 2022 Kodim 0507 Bekasi menyelenggarakan Seminar Wawasan Kebangsaan bertajuk “Pancasila sebagai Pondasi Akal dan Akhlak Bangsa Indonesia” secara Luring di Toton Baho Grand Ballroom Kota Bekasi. Seminar Kebangsaan ini membahas dan mengevaluasi lebih lanjut mengenai penanaman dan habituasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta tindak lanjut mengenai pengaplikasian Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari ke berbagai lapisan masyarakat di Kota Bekasi.
Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan mulai Pukul 09.00 WIB tersebut antara lain Menghadirkan Plt. Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Komandan Kodim 0507 Bekasi, Kolonel Kaveleri Luluk Setyanto, Staff Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo dan Direktur Pembudayaan BPIP Irene Camelyn Sinaga sebagai sebagai narasumber.
Dalam kesempatan pertama, Plt. Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menyatakan apresiasi sebesar-besarnya kepada masyarakat Kota Bekasi. Karena dengan bersama dan bersinergi, Pemerintah dan Masyarakat mampu bertahan dan bangkit dalam menghadapi Covid-19 serta berbagai akibat turunannya.
“Masyarakat Bekasi dengan Nilai-nilai Pancasila secara nyata mampu untuk bahu-membahu dan saling membantu, tanpa memandang latar belakang maupun identitasnya. Di 2023 keadaan paska pandemi dan ancaman resesi mungkin akan membuat keadaan di segala bidang terasa lebih sulit, tapi jika kita yakin dan percaya bahwa kita bisa berdiri dan bekerjasama dengan segala kemampuan yang kita miliki serta selalu memiliki mental dan pola pikir sebagai bangsa pejuang maka kita akan selalu siap dan mampu. Tidak hanya bertahan namun juga beradaptasi dalam menghadapi segala tantangan agar Indonesia yang maju dan sejahtera dapat benar benar terlaksana, bukan hanya mimpi semata.” tegas beliau.
Untuk selanjutnya, dalam seminar kebangsaan yang dihadiri oleh 400 orang peserta ini, Staff Khusus BPIP menyatakan bahwa nilai-nilai Pancasila digali oleh para founding fathers dari budaya dan nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan para nenek moyang.
“Nilai-nilai tersebut merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia yang tidak mengenal egoisme serta mampu dan mau menerima perbedaan dimana berbagai identitas hidup berdampingan dan menghormati perbedaan dan selalu menjaga kedamaian dimanapun kita berada.” tegasnya.
Benny mengatakan bahwa Kita bisa belajar dari teladan baik persahabatan antara Tan Malaka dan Kyai Hashim Ashari, dua orang tokoh bangsa yang walaupun berbeda ideologi dan pandangan namun masih tetap bisa memiliki hubungan baik layaknya saudara dan dapat selalu saling menghormati, karena kita memiliki Pancasila.
“Pada era digital manusia menjadi satu dimensi dan tidak kritis hingga teknologi menjadi alat penghancur kemanusiaan melalui egoisme, eksklusifisme dan ekstrimisme yang memenuhi ruang publik hingga persatuan dan kesatuan menjadi terancam. Karenanya kita sebagai Bangsa Indonesia harus selalu dapat menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan kekuatan kita dengan menjadikan Pancasila sebagai living dan working ideologi sebagai dasar berkehidupan, bermasyarakat serta berbangsa dan negara.” tandasnya.
Dalam Seminar kebangsaan yang antara lain dihadiri oleh para peserta dari Forkopimda, FKUB , Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah, Babinkamtibmas, Babinsa , Kepala sekolah, Ketua OSIS, Ormas , beberapa Direksi perusahaan swasta dan BUMD serta Organisasi Pemuda ini Benny menyatakan bahwa Bangsa Indonesia harus dapat menjadikan pancasila sebagai gugus insting sebagai dasar berpikir, berbuat dan bertindak
“Jika hal ini benar-benar terlaksana maka bangsa Indonesia akan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dengan selalu mencari titik temu dan musyawarah dalam menghadapi segala fenomena. Teknologi harus diperlakukan menjadi alat pemersatu bangsa dan bukan alat pemecah belah. Dengan menghayati Pancasila pada akhirnya kita memiliki rasa ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan lalu selanjutnya Pancasila harus dapat diaktualisasikan dalam tindakan nyata yang membawa seluruh masyarakat Indonenesia dalam kesejahteraan kemakmuran dan kesatuan.” bebernya.
Kita sebagai bangsa Indonesia hendaknya dapat membuat Pancasila sebagai cahaya dalam menghadapi segala tantangan hingga terbukti bahwa Indonesia dengan Pancasilanya selalu kuat dan bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman.
Selanjutnya Direktur Pembudayaan BPIP, Irene Camelyn Sinaga dalam Seminar Kebangsaan Ini menyatakan bahwa hendaknya sebagai bangsa Indonesia kita sudah harus mulai berani untuk berbicara mengenai Pancasila karena hal tersebut merupakan amanat, doa dan pesan dari para pendiri bangsa.
“Kita sebagai penjaga nilai-nilai kehidupan luhur bangsa yang terangkum dalam Pancasila dapat memulai kebiasaan baik tersebut dari struktur terkecil dalam masyarakat hingga anak anak dapat tumbuh sebagai pejuang yang berpancasila, kita sebagai Orangtua, Guru , Pemerintah dan Pembuat kebijakan hendaknya dapat mem berikan contoh dan teladan yang nyata bagi anak dan masyarakat hingga Pancasila bukan hanya sekedar menjadi Teori dan bahan pembicaraan saja namun benar benar menjadi laku hidup Bangsa Indonesia.” tukas Irene.
Menutup Seminar Kebangsaan tersebut, Komandan Kodim 0507 Bekasi, Kolonel Kaveleri Luluk Setyanto menyatakan bahwa masyarakat Bekasi siap dan bersedia untuk menjawab tantangan mengenai usaha pembumian Pancasila yang nyata di Kota Bekasi.
” Masyarakat Bekasi siap menuangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari secara Praktis dan efektif sekaligus menjadi bukti bahwa Pancasila masih merupakan landasan hidup dan bintang penuntun bagi seluruh Bangsa Indonesia.” pungkas beliau.