Jakarta – Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023, Bakornas Fokusmaker melalui Bidang Pendidikan, Mahasiswa, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Bidang Sosial & Pengmas serta Bidang PPPA menyelenggarakan kegiatan Fokusmaker Mengajar di Graha Yatim dan Dhuafa Cempaka Putih, Jakarta.
Kegiatan kali ini menekankan pentingnya budaya literasi kepada anak usia dini untuk kemajuan pendidikan Indonesia, mengingat pendidikan dan literasi menjadi penting bagi kemajuan suatu negara.
Ketua Bidang Pendidikan, Mahasiswa, Ristek, dan Teknologi Bakornas Fokusmaker Alfin Riady mengatakan, kemampuan literasi yang baik akan berdampak sangat luas bagi peradaban bangsa.
“Oleh karena itu kami menanamkan budaya ini kepada anak usia dini sebagai masa depan bangsa kita. Saya yakin dengan meningkatnya budaya literasi di masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, maka ini akan menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas pendidikan kita,” ujar Alfin, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2023).
Alfin mengemukakan, Fokusmaker Mengajar kali ini merupakan bukti nyata pihaknya sangat peduli pada isu pendidikan. Dia berharap, kegiatan ini dapat berlanjut terus kedepannya.
“Sehingga tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, namun menjadi kegiatan rutin yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan masyarakat itu sendiri,” ucapnya.
Acara Fokusmaker Mengajar kali ini mengangkat tema Membangun Peradaban melalui Pendidikan. Tema ini diangkat untuk mengingatkan kembali kepada mahasiswa sebagai agent of change jika untuk menyambut Indonesia Emas 2045, faktor pendidikan merupakan salah satu faktor penentu.
“Bonus demografi yang sedang kita hadapi saat ini harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga benar-benar menjadi bonus demografi, bukan menjadi bencana demografi dikarenakan penduduk usia produktifnya banyak namun tidak memiliki pendidikan yang mumpuni sehingga gagal mewujudkan visi besar bangsa kita,” tuturnya.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua Harian Bakornas Fokusmaker Tantyo Gumulja yang mengharapkan kegiatan ini dapat memacu semangat belajar anak-anak.
“Besar harapan kami kepada adik-adik untuk menjadi sosok pemimpin bangsa di masa depan,” katanya.
Lalu acara dilanjutkan dengan kegiatan bercerita sehingga melatih rasa ingin tahu anak dan menekankan pentingnya membaca untuk membuka jendela dunia.
Setelah itu, para peserta diajak untuk mengikuti kegiatan interaktif seperti perkenalan diri masing-masing, mewarnai, tebak kata, games, dan lainnya. Acara ditutup dengan doa bersama serta penyerahan santunan kepada anak yatim piatu melalui yayasan.