Jakarta – Kasudin Pendidikan Jakarta Utara Drs Purwanto Mpd didampingi KaKesbang Jakarta Utara Drs Yunus Burhan Msi, Camat Cilincing Dra Anita Permata Sari, Danramil Cilincing Mayor Suwaryono, Kasatpel Pendidikan Cilincing Drs Sujaelani, Kepsek SMAN 114 Drs Dwi Priyo Eko S Mpd dan Direktur KLINIK PANCASILA Dody Susanto juga puluhan siswa dan Guru meresmikan klinik toleransi, di SMAN 114 Jakarta Utara, Jumat (19/5/2023).
Klinik toleransi tersebut difungsikan sebagai konsultasi langsung implementasu nilai ideologi kebangsaan, tenggang rasa orang lain, etika rukun akur norma dan saling interaksi.
“Ini sebagai pembumian Pancasila khususnya amalan Sila Pertama,” katanya.
Dengan klinik toleransi, kata dia, diharapkan bisa menjadi jembatan dialog (Diskusi Interaktif Acuan Logis Obyektif Guna) antara sesama Pelajar, Guru dengan Pelajar maupun stakeholder Pendidikan dengan masyarakat sekitar.
Sehingga dapat memutus embrio maupun watak Intoleran yang mengganggu sekaligus merusak Kesatuan Persatuan yang berharga Untuk kemajuan Bangsa.
Didalam KLINIK TOLERANSI terdapat istilah 2 :
DOKTER : Duta bangsa Olah Keluhan Terapi Efektif Rasional.
PASIEN : Patriot Amanah Setia Indonesia Empati Nyata.
RESEP : Rujukan Efektif Sesuai Esensi Pancasila.
OBAT : Olah Budipekerti Akhlak Terpuji.
APOTEK : Anjungan Pengambilan Obat Tepat Efektif Kuat
PERAWAT : Pembina Eksekutif Rawat Agenda Wajib Aksi Tatap muka.
“Dengan sasaran Pelajar dan masyarakat luas diharapkan KLINIK TOLERANSI dapat menciptakan GENERASI Pancasila (Gerakan Estafet Nasional Eratkan Rasa Akur Satukan Indonesia Pancasila) karena meluasnya jiwa spirit toleran di Tanah Air,” pungkasnya.