Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) berharap pada bulan Agustus 2023 kali ini, permohonan grasi untuk Ustadz Ruhiman alias Maman bisa ditanda tangani Presiden Jokowi.
Terlebih, Agustus 2023 adalah kesempatannya memberikan grasi dimasa terakhirnya jabatannya sebagai Presiden.
“JARI 98 sudah mengawal permohonan grasi ini, dan informasinya sudah di meja Pak Presiden. Mudah-mudahan Agustus ini ditandatangani oleh beliau gitu, diamini,” tegas Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa, saat diskusi di Serasa Kuphie Selatan, Jalan H. Nawi Jakarta Selatan, Selasa kemarin (18/7/2023).
“Beliau hanya mengajarkan kita berdasarkan Quran yang kita harapkan ketika nanti dikabulkan oleh Pak Presiden grasinya beliau bisa memberikan kontribusi yang terbaik untuk negeri ini,” kata Willy lagi.
Pihaknya pun optimis dan percaya jika grasi Ustadz Maman bakal dikabulkan, apalagi Presiden Jokowi adalah Presiden yang memiliki kedekatan dengan para alim ulama dan Habaib.
“Kawan-kawan optimis dan percaya bahwa pak Presiden Jokowi ini orang baik,” kata Willy.
Lebih lanjut, Willy memastikan bahwa Ustadz Maman juga legowo dengan kasus yang menjeratnya tidak akan mengungkit kembali dan akan memaafkan pihaknya yang menyeretnya ke jeruji besi. Dan saat ini, kata dia, Ustadz Maman hanya menginginkan grasi dari Presiden.
“Ini adalah ujian beliau dan beliau cuma meminta ketika dirasa beliau bersalah mbok ya minta maaf. Saya dan kawan-kawan sangat tahu juga paham bahwa beliau adalah sosok Ustadz yang bener-bener Pancasilais, ngajarin kitab kuning dan Quran dan tidak berpolitik,” sambungnya.
Willy berharap dengan kehadiran Ustadz Maman nantinya jika grasi dikabulkan Presiden akan memberikan kontribusi positif bagi negeri ini.
“Minimal rakyat Indonesia tidak kehilangan akal sehat dengan memberikan siraman rohani,” sebutnya.
Ditempat yang sama, Aktivis 98 Yogyakarta Roy FMS juga ikut memberikan dukungannya agar Presiden Jokowi memberikan grasi kepada Ustadz Maman.
“Mari kita doakan supaya proses grasi yang sudah dihadapan meja Presiden Jokowi bisa dikabulkan dan terbukti nyata,” katanya.
Kata Roy, kontribusinya Ustadz Maman dalam hal keilmuan sangatlah dibutuhkan untuk wilayah Tangerang Selatan dan Banten bahkan Indonesia. Lanjut Roy, peluang kontribusinya dalam pokok-pokok pikiran masih banyak yang membutuhkan.
“Tidak terbatas kepada santri dan muridnya, tapi juga lingkungannya juga pasti membutuhkan. Melalui acara ini, Pak Presiden Jokowi mohon untuk bisa mendengarkan aspirasi kami dari warga Tangerang Selatan maupun Tangerang,” tambahnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto berharap agar di masa terakhir masa jabatan Presiden Jokowi bisa memberikan dan mewujudkan hal yang terbaik kepada nasib Ustadz Maman.
“Apalagi Ustadz Maman tidak pernah bicara soal khilafah, justru banyak menyerukan soal Pancasila. Keilmuan seorang Ustadz Maman sangat dibutuhkan, dan sudah berjalan setahun tentunya harus jadi perhatian Presiden,” ucap Hari yang juga aktivis 98.
Apalagi, kata Hari, Presiden sudah memberikan 5 grasi akhir-akhir ini dan sosok Ustadz Maman layak mendapatkan grasi berikutnya karena apa yang dilakukannya kerap menyerukan kebaikan.
“Apa yang bisa dikontribusikan tentu akan lebih luas lagi jika grasi ini diberikan,” katanya.
“Saya percaya hidup ini ada orang baik dan orang jahat. Tapi saya punya Presiden hari ini adalah Presiden yang terbaik, kenapa saya bisa bilang terbaik? Antara perkataan dan tindakan dia lakukan sesuai, dia mau turun kebawah, dia mau tahu kondisi masyarakat, jadi tidak berjarak tentunya apalagi Presiden Jokowi sangat sayang dengan tokoh agama. Inlah kesempatan di masa akhir jabatannya memberikan sebuah hadiah grasi kepada seorang Ustadz,” pungkasnya.